Jumat, 29 Juli 2011

Langkah - Langkah Buat Keputusan Cerdas

Setiap hari Anda berhadapan dengan ratusan keputusan. Anda harus menentukan apa yang akan dimasak untuk sarapan, bagaimana menyikapi rekan kerja, atau yang sederhana, apakah akan memakan sepotong cokelat atau tidak.

Namun tidak lama setelah keputusan dibuat, Anda menemukan, betapa salahnya pilihan itu. Misalnya, sakit perut yang Anda rasakan karena mengatakan "ya" terhadap kue adalah salah satu indikasi bahwa Anda mungkin telah salah pilih. Kasus lainnya bisa berupa ketidakpuasan yang Anda rasakan ketika ada opsi B yang bisa memberi hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.

Tapi hanya karena Anda telah salah pilih di masa lalu bukan berarti Anda ditakdirkan untuk melakukan hal yang sama untuk sisa hidup Anda. Selanjutnya, coba renungkan kembali apa yang harus dilakukan, ikuti tips berikut dari para ahli pembuat keputusan, dan Anda bisa mencegah penyesalan pada kesempatan yang lain.

1. Pikirkan apa yang paling penting bagi Anda.
Kita semua menentukan pilihan berdasarkan berbagai motif dan situasi, termasuk saat kehabisan waktu, tanpa mempertimbangkan alternatif lain atau hanya dengan mengandalkan nyali.

Tapi Sheena Iyengar, PhD, penulis buku The Art of Choice, dan S.T. Lee, Profesor Bisnis di Columbia Business School, menyatakan bahwa, ketika dihadapkan dengan keputusan apapun, hal krusial yang perlu dipertimbangkan adalah apa yang paling penting bagi Anda, terlepas dari betapa tidak signifikannya keputusan tersebut bagi Anda.

“Kecil kemungkinannya, sebuah pilihan di hari tertentu akan mengubah hidup Anda,“ kata Dr. Iyengar. Namun, dia menambahkan, semua pilihan-pilihan kecil akan terakumulasi dan akhirnya memberi dampak pada Anda sebagai hal yang lebih baik atau lebih buruk.

Untuk memastikan agar keputusan menghasilkan hal yang lebih baik dan bukan sebaliknya, maka temukan aspek kehidupan yang paling penting bagi Anda. Kemudian renungkan sejenak untuk memastikan bahwa semua keputusan yang Anda buat mendukung tujuan hidup Anda.

Misalnya, jika Anda sulit memutuskan apakah harus pergi ke gym atau keluar untuk minum-minum dengan rekan kerja, coba pertimbangkan apakah kesehatan atau persahabatan yang memainkan peran lebih penting dalam hidup Anda. Melihat pilihan dengan cara ini akan membuat Anda lebih mudah memutuskan mana yang paling tepat bagi Anda.

2. Jaga emosi Anda agar tetap terkendali.

Apakah Anda pernah menghamburkan uang untuk gaun mahal, hanya karena ia tampak cantik ketika Anda kenakan? Banyak dari kita dipengaruhi oleh perasaan dan bukan oleh rasio ketika mengambil keputusan. Tetapi pilihan berdasarkan emosi sering kali berakhir dengan penyesalan. (Misalnya, Anda membeli gaun itu, kemudian Anda mungkin merasa menyesal setelah tagihan kartu kredit Anda melonjak.)

William Helmreich, PhD, seorang profesor Sosiologi di Sekolah Pascasarjana CUNY dan penulis What Was I Thingking?: The Dumb Things We Do and How to Avoid Them, menyarankan semua orang yang berada dalam keadaan emosional untuk menunggu sekitar lima jam sebelum membuat keputusan penting. Dengan cara ini, Anda dapat menenangkan emosi Anda ke tingkat yang wajar, dan selanjutnya mulai bisa berpikir dengan jernih tentang konsekuensi dari setiap pilihan, serta keputusan mana yang akan mendukung tujuan hidup Anda.

3. Cari rencana alternatif jika membuat keputusan yang salah.

Meskipun Anda telah membuat keputusan nonemosional berdasarkan apa yang penting bagi Anda, kadang hidup bisa memberi hasil yang tidak Anda harapkan. Dengan kata lain, tidak ada jaminan bahwa setiap keputusan akan berakhir manis.

Jika keputusan Anda adalah pergi ke selatan, jangan buang waktu berkubang dalam pikiran "seandainya saya sebelumnya.." Sebaliknya, setelah Anda menyadari hasill ternyata tidak seperti yang Anda inginkan, ciptakan rencana alternatif yang dapat merevolusi situasi dengan segera.

Dr. Iyengar mengatakan, “Tugas Anda bukanlah menyesali keadaan. Tugas Anda adalah membuat pilihan-pilihan baru yang akan membuat pilihan sebelumnya berjalan.“ Jika Anda tidak yakin apa langkah berikutnya, Dr. Helmreich menyarankan untuk membayangkan jalan raya. Jika ada lalu lintas padat di depan Anda (yaitu keputusan buruk yang telah Anda buat), ambil jalan keluar pertama yang Anda lihat dan cari cara baru untuk mencapai tujuan Anda.

Jadi, katakanlah Anda telah memutuskan untuk berlibur ke Bahama, tetapi ketika sampai di sana, Anda menemukan bahwa saat itu adalah musim hujan. Berbaring di pantai berhari-hari bukanlah pilihan. Anda bisa menyesali keadaan Anda di kamar hotel, tetapi tindakan yang lebih cerdas tentu saja adalah menelepon petugas hotel untuk mencari tahu apa kegiatan indoor yang tersedia di hotel dan di pulau itu.

4. Evaluasi proses pengambilan keputusan Anda.

Penasaran ingin tahu apakah keputusan baik Anda lebih banyak daripada keputusan buruk Anda? Dr. Iyengar merekomendasikan membuat buku "pilihan" harian selama satu bulan. Di dalamnya, Anda harus menggolongkan keputusan yang Anda buat setiap hari, mencatat bagaimana Anda membuatnya dan bagaimana output yang dihasilkan.

Dari catatan yang dimasukkan ke dalam buku, Anda cenderung akan melihat pola dari proses pengambilan keputusan Anda. Misalnya, apakah Anda membuat keputusan berdasarkan masukan orang lain? Apakah Anda memilih cara yang paling sedikit hambatannya? Apakah keuangan Anda memainkan faktor utama dalam pengambilan keputusan?

Mencari tahu apa yang mendorong pilihan, akan memungkinkan Anda melihat perubahan yang harus dibuat. Hal ini bisa membantu Anda agar semua keputusan menempatkan Anda pada jalan yang benar. Segera, Anda akan mengatakan "selamat tinggal" kepada penyesalan, dan hidup lebih tenang dan bahagia.

0 komentar: